Video


Ladang Terakhir adalah kisah pemuda Dusun Pacar, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta bernama Suhar. Dokumenter ini merekam beragam persoalan yang dihadapi pemuda desa, mulai dari ekonomi, lingkungan dan harapan masa depan yang semakin tidak pasti. Diproduksi pada tahun 2023.

*Dokumenter ini salah satu output dari program panjang kami Pendokumentasian Pengetahuan Kolektif Jawa Selatan tentang pengetahuan yang hilang, terancam hilang dan pengetahuan yang masih dipraktikkan.


Derana di Rantau merupakan kelanjutan dokumenter Ladang Terakhir. Arti kata DERANA adalah “tabah dalam penderitaan” Adalah cerita sahabat Suhar bernama Fuad yang memiliki pengalaman yang umum terjadi di dusunya. Fuad berupaya meyakinkan dirinya untuk tetap bertahan di Gunungkidul sekalipun ajakan orang tuanya untuk merantau di Riau bekerja sebagai buruh perkebunan sawit sangat menggoda. Perjalanannya menjenguk orangtua dan adiknya di Riau setelah tiga tahun tidak berjumpa, membawa pemahaman baru dan semakin meyakinkan dirinya untuk tetap bertahan di Asalnya. Dokumenter ini di produksi pada tahun 2023.

*Dokumenter ini salah satu output dari program panjang kami Pendokumentasian Pengetahuan Kolektif Jawa Selatan tentang pengetahuan yang hilang, terancam hilang dan pengetahuan yang masih dipraktikkan. Produksi ini mendapatkan dukungan dari Trend Asia. https://trendasia.org/


Pada tanggal 18 Januari 2025 diselenggarakan upacara tradisi Lamporan di Misik, Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Lamporan adalah tradisi turun temurun warga warga Pati untuk menghalau energi-energi negatif yang mengganggu. Tradisi Lamporan ini diikuti oleh warga desa setempat dengan berkeliling kampung membawa obor sambil mengucapkan mantra-mantra dalam bahasa Jawa. Upacara kali ini juga bermutan konsolidasi warga dalam mengukuhkan keyakinan untuk tetap menolak kehadiran pabrik semen di Kendeng dan di daerah lain yang sudah terbukti membawa energi negatif karena menimbulkan persoalan lingkungan serius dan rusaknya tatanan sosial di warga.

Kolektif AMPSKP, band folk yang berasal dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Band ini banyak hadir di kawasa konflik dengan lagu-lagu mereka yang sangat lantang menyuarakan keadilan, lingkungan dan kemanusiaan. Itu adalah wujud solidaritas konkrit yang mereka lakukan. Pada gelaran Festival Rakyat Weruh Punden sebuah acara bersama warga Pundenrejo, Pati, Jawa Tengah pada 14 sampai 15 Juni 2025, AMPSKP turut meramaikan dengan membawakan 5 buah lagu yang kembali menggugah semangat warga Pundenrejo untuk mengukuhkan perjuangan mereka melawan perusahan perkebunan tebu yang merampas tanah pertanian yang sudah dikelola secara turun-temurun sejak awal kemerdekaan Indonesia. Hal unik yang selalu menjadi ciri khas band ini selalu menciptakan lagu pada saat tampil secara spontan. Lagu berjudul Pundenrejo ini juga mereka ciptakaan saat tampil di acara Festival Rakyat Weruh Punden.

Peristiwa perampasan ruang, sejarah, dan pengetahuan yang selama ini terjadi di Urutsewu, Kebumen, Jawa Tengah meninggalkan luka yang selalu basah sejak era kolonial. Wilayah pesisir Urutsewu yang membentangkan ladang pangan dan persawahan sempat akan diambil alih oleh perusahaan Belanda, untuk dijadikan perkebunan Indigofera, dalam rangka memenuhi kebutuhan industri tekstil atas pewarna di Belanda. Rencana itu berhasil digagalkan oleh kelompok warga yang diorganisir oleh para veteran perang Jawa (1825-1830), di antaranya sosok bernama Gamawijaya. Cerita tentang gamawijaya diceritakan secara turun-temurun, bahkan sempat populer ketika diangkat melalui media wayang golek oleh Ki Dalang Basuki Hendropayitno, pun melalui media kethoprak panggung. Warga meyakini cerita itu dan menjadi bagian sejarah Urutsewu. Kisah Gamawijaya menjadi rujukan untuk membangun imajinasi perlawanan dalam mempertahankan ruang hidup hingga hari ini.

Film Kethoprak ini diproduksi sebagai upaya merawat dan mendokumentasikan pengetahuan warga. Diproduksi bersama Perkumpulan Seni Wirobudoyo Desa Wiromartan, Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 2023